Minggu, 10 Oktober 2010

Social Development (part 1)

wah saya lagi semangat menulis di blog ini lagi, hihi :D semoga pembaca tidak bosan dengan tulisan saya, oke kali ini saya akan menulis tentang , uhmm ... ya' SOSDEV ,

??? bingung ? tenang, saya akan melanjutkannya ,

well, saya akan menuliskan tentang apa yang saya dapat dari kegiatan yang saya ikuti akhir-akhir ini, SOSDEV, begitu lah saya dan teman-teman saya membacanya dan menamai kegiatan untuk masyarakat ini sendiri. Social Development atau biasa disingkat Sosdev, merupakan suatu kegiatan bertemakan pengabdian masyarakat untuk membina suatu daerah masyarakat.


ya, itulah 3 aspek dari sosial development sendiri, yaitu

- Environment
- Economic
- Social

ya, sosdev, akhirnya saya menemukan suatu kegiatan kemahasiswaan di kampus saya yang benar-benar mengarah ke pengabdian masyarakat secara nyata, sebenarnya sosdev ini sendiri, menurut saya merupakan bentuk nyata dari tindakan mahasiswa terhadap pengabdian ke masyarakatnya, seperti KKN-lah istilahnya, bagi anda yang belum tahu apa itu KKN (kuliah kerja nyata) mahasiswa, silahkan search google dulu di samping, :D



mahasiswa, itulah kata pada saat saya mendengarnya waktu kecil, kata itu terasa begitu sakti, betapa tidak mahasiswa berhasil membawa suatu era baru bagi bangsa Indonesia, sampai-sampai waktu itu ada dangdutannya juga, saya lupa siapa yang nyanyi, kalo gk salah Alan kalo nggak Meggy.Z, kira-kira liriknya gini, mahasiswa takut sama dosen, dosen takut sama atasan, atasan takut sama pemerintah, dan pemerintah takut sama presiden, dan presiden takut sama mahasiswa, hahaha, :D
hal itu dilakukan mahasiswa atas dasar kepedulian mereka terhadap bangsa ini, masyarakat ini,

wuih betapa hebatnya waktu itu saya berpikir tentang seorang mahasiswa, presiden aja takut, :D
tapi hal tsb sedikit demi sedikit mulai tereduce, dari tahun ke tahun, pola hidup mahasiswa sekarang cenderung apatis terhadap keaadaan lingkungan sekitarnya,

penilaian masyarakat sendiri terhadap mahasiswa saat ini mulai berkurang, antara lain:
- tenggelam dalam dunia kampus (baik akademis maupun organisasi)
- hedonisme dan apatisme
- kriminalitas
- narkoba
- dll

para mahasiswa sendiri sebenarnya juga tidak semuanya begitu, masih ada diantara mereka yang mau berpikir tentang tindakan ke masyarakat antara lain dengan aksi, maupun diskusi tentang kebijakan pemerintah, ataupun sebagainya

TETAPI apa hanya itu, saya melihat disini ada gap antara mahasiswa dan rakyat yang lebar, ya jarang sekali ada mahasiswa yang turun langsung ke lapangan, bahkan kalau saya sendiri menilai di institusi tempat saya belajar pun juga demikian, tidak jauh beda dengan kampus-kampus yang lain, mereka cenderung bicara masyarakat, masyarakat, masyarakat, kebijakan, kebijakan dan kebijakan, tetapi tidak ada tindakan langsung ke masyarakat. gampangane contoh konkret e mahasiswa itu apa sih ke masyarakat,

saya ambil contoh yg mudah: jika anda seorang mahasiswa yg tinggal di rumah atau kos, pernahkah anda tahu tetangga kanan kiri anda, lingkungan sekitar anda, ?

bahkan jujur, saya cenderung lebih suka apa yang telah dilakukan oleh karang taruna, daripada cara yang mahasiswa lakukan, karena mereka (karang taruna) lebih turun langsung ke suatu masyarakat di daerahnya, well, walaupun mahasiswa juga ada yg turun langsung kesana, tp jumlahnya berapa? brp persen sih dari total seluruh mahasiswa ? kalau saya pribadi menaksir tidak sampai 3%,

well, that's just my humble opinion, yang saya dapat dari pengalaman saya, sharing dengan teman-teman kampus, seminar-seminar, dll
opini diatas tersebut juga merupakan opini yang keluar dari manusia yang juga punya salah, saya sendiri-pun bila ngomongin tindakan lsng apa yang telah saya lakukan, jujur saya masih belum tahu apa-apa tentang kondisi realnya di masyarakat, palingan hanya sedikit pengalaman di karang taruna waktu SMA dulu, itupun hanya lingkup RT/RW di sekitar rumah saya,

udah ya segitu dulu yang saya tulis, nanti saya sambung ke part 2 -nya sampai kelar. disitu saya akan menuliskan lebih lanjut tentang yang saya dapat dari seminar yang saya dapat tentang Social development pada tanggal 10-10-2010, saya akan update as soon as possible, oke :D

quote of the day:
" terlalu berpikir tentang masa lalu dan masa depan membuat kita tidak bisa melakukan apa yang seharusnya dapat kita lakukan sekarang "

Kamis, 07 Oktober 2010

HIBURAN, anime dan manga



hah, sudah lama saya tidak menulis di blog saya ini , (gk sampai sebulan sebenernya , lebay mode : ON) hahaha , udah dulu OOTnya , kali ini mbahas apa ya , ehmmm , oke saya uda punya ide pemikiran, dan ...

Oke bahasan saya kali ini adalah tentang hiburan, seperti apa hiburannya, tentang manga dan anime,
well, mulai pertama saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya tentang hiburan ini, di sela-sela tugas kuliah dan kepanitiaan di kampus, ketika lagi penat dan stress yang berlebihan, hiburan ini bagi saya sedikit membantu untuk mencairkan ketegangan di sela-sela tugas kuliah dan kepanitiaan, *lho kok malah curhat , hahaha :D ,,, peace

dimulai dari mana ya, oke saya akan mulai tentang manga dan anime itu sendiri,

Banyak orang yang mengira (terutama orang indo) bahwa manga dan anime itu adalah hasil dari budaya atau produk orang jepang, bahkan ada yang sampai berpikir (biasanya orang yang sok nasionalis) itu adalah bentuk penjajahan dari jepang ke indonesia dengan cara memberikan semacam tontonan begitu. well, itu sah-sah saja mereka berpikir begitu, karena mereka melihat bahwa manga dan anime (terutama di indo) adalah konsumsi untuk anak-anak, dan mereka berpikir bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa, jadi dengan meracuni anak-anak, mereka (orang2 yg sok nasionalis) berpikir bahwa jepang akan menjajah indo lagi tapi dengan cara yang berbeda, (baca: anime dan manga)

oke itu adalah salah satu pemikiran yang kurang tepat tentang anime dan manga, well, berikan saya sedikit waktu untuk mengulas sedikit tentang anime dan manga, dan semoga pembaca blog saya ini tidak bosan :D ,

manga/komik sebenarnya itu buku bergambar, nah biasanya sebagian besar orang indo mengira bahwa komik/manga identik dengan kebudayaan jepang, nah pikiran itu dikarenakan bahwa komik yang diterbitkan di indo memang rata-rata menganut aliran jepang, sedangkan aliran barat atau amrik, identik dengan tokoh yg lucu (biasanya tentang hewan yg bisa bicara dan sejenisnya)

kemudian anime, sebenarnya kata anime berasal dari kata animasi, atau dalam bahasa indo-nya berarti kartun/film kartun, nah karena waktu pun berlalu, animasi untuk kartun jepang pun bergeser makna-nya ke anime(sebutan untuk animasi jepang)

=============================================

well, paradigma sebagian besar (kira-kira 70:30) masyarakat indo sekarang ini adalah
manga/anime = hiburan anak2 = identik dengan kekanak-kanakan

jadi jangan heran kalau orang yang suka liat manga/anime biasanya diceletuk orang dengan
"yah, uda gede kok tontonannya anak-anak gitu, " nah ini menurut saya yang kurang bener,
anime sendiri pun sebenarnya ada bermacam-macam genre, mulai dari anak-anak sampai dewasa, sama halnya seperti film-film di bioskop, ada genre anak2, dewasa, action dll

jangan sampai anak-anak mengkonsumsi manga/anime yang bertemakan dewasa atau cerita yang berat-berat, seperti Evangelion dan Samurai-X yg berat jalan ceritanya atau anime yang mengandung unsur echi-nya , atau animasi barat yang juga agak berat jalan ceritanya , hal ini yang sering disalahartikan oleh masyarakat kita, kalau ada anime/manga seperti itu maka bisa diartikan bahwa anime/manga itu tidak mendidik, menjerumuskan, dll dsb ,

lha emang bukan untuk anak2 bu'e pak'e , pikiran kolot ini yang sering menempel di pemikiran masyarakat kita, bahkan orangtua saya pun juga berpikir demikian, padahal kalau tahu isi dalamnya sebuah cerita dalam anime/manga pasti mereka juga tahu kalau isinya tidak jauh beda dengan genre film-film real , clear ?

saya ambil contoh : apakah anda suka liat film transformer ? bagaimana jalan ceritanya ?


lalu coba liat dengan Gundam ? liat jalan ceritanya ? ,,,, bandingkan


atau ambillah contoh selain diatas

disini saya mencoba melihat dari sisi hiburan, toh sama saja bukan, sama-sama tontonan untuk kita semua, dalam anime dan film real juga ada hal yang tidak masuk akal, hanya saja dalam anime biasanya hal yg tidak masuk akal tsb, lebih sering munculnya, hihihi , :D
tetapi juga ada manga/anime yg menunjukkan kehidupan sehari-hari, dan natural

well, that's just my humble opinion, yang bisa saja ada kekurangannya, saya menulis ini beradaptasi dari berbagai sumber, seperti forum diskusi di situs2 online, brainstorming dengan teman2 kampus, keluarga, dan lain lain,

saya akan kembali menuliskan tentang anime dan manga di blog saya berikutnya (part 2 -nya, hehehe), dan jangan bosan-bosan untuk membaca setiap tulisa-tulisan saya yang saya tulis di blog ini , oke2 :D

akhir kata penulis ingin menuliskan sebuah kata-kata mutiara (wah sok bijak banget) ,
quote
"Jika dua orang sama-sama sendirian, maka berjalanlah bersama-sama, maka mereka tidak akan kesepian dalam kesendirian" /quote