"He ayo ukam, kamu ngapain? malah elus kucing, nanti telat sekolah lho"
"Hadee, kak Akam buru2 sekali sih. Iya kak bentar, ambil helm dulu, hehe, lagian masuknya masih lama kali kak"
"Heee, kalo macet gimana?"
.
Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah tahun baru. Ughh rasanya malas sekali, aku harap semoga gak ada pelajaran di hari pertama sekolah
.
"Bentar ya, kakak mau mampir Supermarket bentar"
"Jangan lama-lama, nanti Ukam bisa telat tau"
"Katanya masih lama, iya iya, selo dong"
.
Saat sedang menunggu kakakku, aku melihat teman lamaku. Sepertinya aku kenal. Dia menggendong anak kecil, tapi siapa ya, adiknya mungkin. Tak lama kemudian dia melihatku.
.
"Rini, ya?"
"Ukam?"
.
Rini kaget saat melihatku. Wajahnya lelah dan dia sepertinya juga belum mandi. Lalu dia mendekat.
.
"Lama gak ketemu ya, Rin, kamu kemana aja?"
"Aku ikut keluargaku ke luar kota dua tahun lalu, Kam, hehe"
"Lucu banget ya adikmuu. Btw, kamu sekarang sekolah dimana Rin?"
.
Rini diam sebentar. Sesaat aku melihat matanya seperti mau menangis.
.
"Aku uda gak sekolah Kam, hahaha"
"Ha, beneran?"
"Iya, dua tahun lalu aku menikah, ini anakku, lalu aku pun sudah gak sekolah lagi, aku duluan ya Kam, mau ke pasar dulu" Rini pamit dengan buru2.
"Oh, iya hati2 Rin"
Aku kaget sampai tidak bisa bereaksi apa-apa kecuali berkata "Oh".
.
"Jangan bengong nanti kesambet"
Kak Akam mengagetkan aku.
"Siapa tadi? temenmu? lucu ya adiknya"
"Iya kak, itu anaknya, bukan adiknya"
.
Di motor, aku cukup lama terdiam. Aku masih kaget melihat temanku yang sudah tidak sekolah, apalagi ditambah sudah menikah dan punya anak.
"Itu tadi temenmu siapa? SMA?"
"Dulu temen SMP, terus pindah ke luar kota"
"Oh"
"Kok bisa ya kak, temenku tadi menikah dan gak lanjut sekolah?"
"Ya mana kakak tau, tapi setauku kalau pernikahan anak di bawah umur 18 tahun rasionya 1: 9 anak perempuan"
"Kok bisa ya?"
"Ya faktornya banyak Kam" Lalu aku pun diam saja di perjalanan ke sekolahan.
.
Sepeda motor sudah sampai di depan sekolah. Beberapa siswa
"Nanti pulang jam berapa?"
"Ya belum tau, nanti aku kabarin kalau pulang"
"Oke adikku yang paling cantik"
"Wee, adikmu kan cuma aku"
"Hahahaha, ya itu"
.
Saat aku mau masuk sekolah, aku melihat kakakku menyapa temannya yang berada di seberang jalan. Dan saat aku masuk gerbang sekolah, aku pun bersyukur masih bisa untuk bersekolah.
Kamis, 10 Januari 2019
Ukam kaget melihat temannya yang sudah menikah
Selasa, 08 Januari 2019
Indahnya tidur di bawah sinar mentari pagi
Hari ini aku pengen tidur saja. Capek karena semalaman bermain-main dengan temanku. Sinar Matahari pagi yang langsung menyinariku pun tidak kugubris. Aku malah menikmatinya. Oh indahnya dunia. Bisa tidur di bawah sinar mentari. Tetapi tidur nyenyakku diganggu oleh sesuatu.
.
"Hai Miu, bisa diam gak, ngganggu tau"
"Iya Moe ada apa?" Miu menjawab dengan ngelantur.
Oh jadi bukan Miu yang mengganggu tidurku. Terus siapa dong? Aku membuka mata dengan malas. Ini sih bukan temanku Miu yang mengganggu tidurku. Tetapi manusia besar. Pake mengusap kepala lagi.
.
"Dasar orang, Manusia kalian semua!" Aku mengumpat dalam hati karena malas untuk mengeong.
.
Untungnya gangguan dari manusia tidak lama. Dia langsung pergi setelah mengambil helm yang ada di sampingku. Aku pun bisa melanjutkan tidur dengan nyenyak di bawah sinar mentari.
Minggu, 06 Januari 2019
Apa ya, ya gitu deh
Mungkin bagi beberapa orang konsisten itu susah. Mungkin kita adalah salah satunya. Termasuk aku.
.
Definisi konsisten adalah selaras, tetap, taat asas.
.
Aku merasa konsisten itu bersahabat dengan kebiasaan. Iya.
Konsisten: "Halo Kebi, sudah makan hari ini?".
Kebiasaan: "Sudah Kons, kamu gimana, sudah berak?"
.
Hiyaa
.
Aku mengetahui @30haribercerita dari beberapa temanku yg posting di instagram. Lalu aku kepo. Kegiatan apa sih itu?
Setelah searching dengan tidak susah payah. Aku akhirnya nemu.
Jadi kegiatan #30haribercerita awalnya dari blog toh. (Kemana aja tong). Dimulai sekitar 4 tahun yang lalu. Kegiatan menulis di awal tahun selama 30 hari penuh. Jadi mirip-mirip #inktober tapi ini versi cerita dan hanya di Indonesia. Gituu. Btw, aku mulai bercerita pada hari kelima, hahaha.
.
Aku berharap bisa menulis cerita seperti ini dengan konsisten agar bisa terbiasa menulis. Tetapi bukan sekadar rutinitas tanpa improvisasi.
.
Begitulah kuda-kuda nil.
Jumat, 04 Januari 2019
Aceb dan Akam ngomongin program Legalisasi ganja halal
"Mas kopi hitam satu ya" Setelah memesan kopi, Aceb menyapa Akam yang sudah ada lebih dulu berada di warkop.
.
"Ngapain kamu tertawa sendirian Kam? Kayak orang gila"
"Ini lho Ceb, lihat fanspage Nurhadi-Aldo, hahaha, juancuk sekali"
"Owala Dildo toh, sejak ada Dildo, pertengkaran cebong vs kampret jadi hilang setengah ya, seperti dihilangin Thanos. Ada postingan nyeleneh apalagi emang?"
"Ini lho program kerjanya, Legalisasi Ganja Halal. Masa jargonnya menuju Indonesia Terbang. Hahaha"
"Hah? Apa? Beneran?"
"Yah bohongan lah Ceb, namanya juga paslon fiktif, hahaha"
.
.
Kopi yang dipesan Aceb pun datang.
"Heee, ya tahu. Maksudku, kalau program ganja halal ada beneran, kamu setuju, Kam?"
"Jelas setuju dong. Kapan lagi bisa ngefly secara legal?"
"Oohh, jadi biar bisa ngefly legal ya, Kam?" Aceb bertanya dengan nada menantang.
.
Akam memandang Aceb dengan tajam sesaat kemudian dia tertawa.
"Ya enggak lah, aku kan gak make cuk, hahaha. Tapi gak ada salahnya kan di legalisasi?"
"Ya salah lah"
"Cannabis sativa kan banyak manfaatnya, buat kesehatan banyak tuh. Lagian aku juga gak nemuin berita tentang orang mati karena make ganja, yang ada malah ngefly. hahaha"
"Ya kalau disalahgunain gimana? Kayak gak tahu orang Indonesia aja Kam, jangan disamain kayak orang Kanada lah, di sini tuh beda kondisinya hee "
"Disalahgunain gimana, Ceb? ngomong pake data dong, hahaha"
.
Pemilik warung menyalakan TVnya, sepertinya dia malas mendengarkan obrolan Aceb dan Akam.
Aceb, mulai menyeruput kopinya.
"Kamu lihat anak kecil yang dibawa ortunya ke bioskop kemarin gak? padahal sudah jelas filmnya untuk 13+, tapi malah diajak nonton"
"Ya itu salahnya penjual tiket Ceb, hahaha"
"Ya itu maksudku Kam"
"Ya makanya di program Dildo tuh ada yang namanya sosialisasi penggunaan ganja dengan baik dan benar, Ceb hahaha"
"Ah paslon ngaco diladenin, buat lucu-lucuan aja itu"
"Nah itu ngerti, hahaha"
Obrolan Aceb dan Akam pun berhenti saat Chelsea Islan muncul di TV.