Hari gene gak punya fesbuk,
kemana aja lo ? Dari imajinasi saya, mungkin itulah kata-kata yang keluar ketika
anak-anak SMP atau bahkan SD bergaul dengan sesamanya ketika salah seorang dari
mereka tidak pernah memakai sosial media sama sekali. Atau dalam bahasa
Suroboyoan bisa begini “Cuk nangdi ae kon, fesbuk ae gak nduwe”. Hahaha, oke cukup, serius sekarang.
Sebenarnya ilustrasi di atas
merupakan salah satu gambaran bahwa media sosial (facebook, twitter, youtube,
myspace, BBM, catfish, Line ataupun yang lainnya) telah merangkul semua golongan
manusia, tidak peduli dia berusia 70 tahun atau 17 tahun, politikus ataupun
rakyat jelata, guru atau murid, orang terkenal ataupun orang yang tidak terkenal
sekalipun. Di zaman sekarang keberadaan media sosial seakan menjadi sebuah
kebutuhan layaknya makan minum setiap hari. Bagi anda yang sudah terbiasa
melakukan aktifitas sosial dengan media sosial, coba sehari dua hari tidak
memakainya sama sekali, pasti ada semacam perasaan aneh yang timbul di pikiran
kita.
Coba kita melihat sekilas
beberapa dekade ke belakang, sebenarnya apa sih yang melatarbelakangi berkembangnya
sebuah media sosial ? Jika ada pertanyaan seperti itu muncul maka jawabannya
bisa bermacam-macam. Menurut saya, ada dua faktor yang sangat penting dari
berkembangnya sebuah media sosial. Pertama faktor teknologi, kemajuan teknologi
terutama teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat akhir-akhir ini
seperti internet, selain itu teknologi peranti lunak juga semakin berkembang.
Faktor kedua yaitu manusia, bersosialisasi adalah sebuah kebutuhan manusia yang
mendasar selain makan, tidak salah jika Bapak filosofi Aristoteles mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dan jika ditinjau dari agama(Islam) bahwa
sekitar 70% isi Al-Quran merupakan hal yang mengatur hal yang berhubungan
dengan manusia.
Jika melihat dari dua faktor
tersebut saya lebih tertarik yang kedua, kenapa karena faktor manusia merupakan
faktor yang variabelnya bisa berubah-ubah dan tidak tetap. Bersosialisasi pada
dasarnya adalah hubungan komunikasi antara dua orang atau lebih. Bisa
menggunakan media komunikasi sederhana seperti bicara(ngomong), telefon, dan
banyak lagi. Manusia juga mempunyai
sifat yang keinginannya tidak terbatas, semakin dibatasi manusia maka semakin
ingin besar pula keingingan untuk melawan keterbatasan tersebut.
Mari kita lihat sejenak fenomena
awal-awal tahun 2004. Seorang mahasiswa bernama Zuckerberg mempunyai ide bahwa
ingin mengakomodasi aktifitas sosial di kampusnya ke dalam sebuah situs
jejaring sosial. Dia melihat sebuah fenomena aktifitas sosial di kampus seperti
perkumpulan atau semacam himpunan disana hanya melakukan aktifitas sosial
ketika para anggotanya bertemu saja. Ketika tidak ada jadwal, maka perkumpulan
tersebut ya tidak beraktifitas sosial. Zuckerberg melihat fenomena tersebut,
dia mempunyai ide bahwa aktifitas sosial tidak seharusnya dibatasi tempat dan
waktu berkumpul, tetapi dimanapun dan kapanpun. Ide itulah yang kita kenal sekarang
sebagai Facebook.
Beberapa minggu lalu saya
sempat membaca artikel di koran Jawa Pos yang berisikan tentang fenomena
lebaran. Penulis bercerita bahwa ketika lebaran yang seharusnya dijadikan ajang
kumpul keluarga, malah serasa seperti bukan kumpul keluarga. Para anggota
keluarga tersebut memang secara fisik berkumpul disuatu tempat dan waktu yang
sama, tetapi secara pikiran, mereka sibuk dengan akftifitas sosial
masing-masing dengan handphone mereka, entah itu dari rekan bisnis, teman
kampus, pacar atau yang lainnnya. Jika memang kondisinya demikian maka media
sosial bukan lagi seperti media bersosialisasi tetapi beralihfungsi sebagai
media anti bersosialisasi. Ada suatu anekdot tentang teknologi dari teman dekat
saya yang di publish di twitter beberapa waktu lalu, isinya kira-kira begini,
“BBM menjauhkan yang dekat”. Saya pun juga terkadang kesal dengan teman saya jika dia sibuk sendiri dengan gadgetnya ketika ada suatu kumpul bersama, entah itu cangkrukan, rapat, kumpul bareng, atau lainnya.
Well, perkembangan teknologi
memang sangat membantu banyak manusia dalam berbagai hal salah satunya adalah
aktifitas sosial, manusia tidak perlu repot menemui kolega bisnis atau kerja ketika
dia berada sejauh puluhan mil, hanya dengan monitor dan CPU mereka bisa
berkomunikasi dan mendiskusikan kepentingan mereka. Tetapi di lain hal teknologi
bisa menjadi hal yang menjerumuskan kita bila kita menggunakannya dengan kurang
bijak. Bagaimana dengan anda?
Quote of the day:
"Orang bisa saja mati, tetapi tekadnya mungkin masih hidup sampai sekarang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar