Selasa, 10 Mei 2016

Refreshing sejenak ke pasar malam

"Kebo ijo singosari
Kebo ijo singosari
Jo maido nggegirisi"

Sambil duduk menunggu temanku yang membeli sebuah jajanan. Aku mendengar suara penyanyi cewek yang diiringi alunan musik keroncong. Begitu nyaman dan menenangkan hati alunan musiknya saat kudengar, mungkin begitu juga dengan orang kebanyakan yang sedang menikmati malam di pasar malam ini. Memang sih lagu tersebut merupakan musik rekaman yang diputar lagi, karena ku merasa ini bukan suara musik 'live'. Dan memang benar, saat ku melihat di panggung tidak ada pemain musik yang tampil di situ. Entah kapan mereka merekamnya, roh ketika mereka memainkan lagu tersebut sangat terasa saat lagu tersebut diputar lagi.

Libur panjang telah usai. Orang kantoran sepertiku, atau mereka yang bekerja di sebuah perusahaan logistik atau semacamnya, minggu ini adalah minggu-minggu saat pekerjaan akan terasa lebih berat. Bagaimana tidak, bertumpuk-tumpuk email tentang laporan keluar masuknya barang mulai Hari Kamis minggu lalu harus dijadikan laporan semuanya minggu ini. Beh. Banyaknya bukan main. Kalau mau ringan, bisa saja aku menyicil semua laporan dari minggu lalu. Tetapi aku memilih untuk menikmati libur panjang tersebut, tidak menyentuh apapun yang berhubungan dengan kantor, bahkan email. Dan konsekuensinya ya yang aku dapatkan sekarang. 

Malam ini pun sebenarnya aku berniat lembur di kantor untuk menyelesaikan laporan-laporan lagi. Aku pun sudah memberi kabar orang di rumah kalau hari ini akan pulang malam. Tetapi ajakan dari sahabat ku sore itu mengubah niat awalku.

"Kriiiing", dering telepon selularku berdering. Dari Meily.

"Ra, ayok wisata kuliner" 
"dimana emang ? kalau bebek goreng, enggak deh, bosen"
"udah lah ikut aja, nemenin aku, ya ya , hehehe, ini menunya banyak lho"
"kemana sih ?"
"ke kuliner tunjungan itu lho"
"di jalan tunjungan ?"
"masak lupa sih, kuliner jajanan tunjungan tiap tahun itu lho, kan tahun ini di east cost"
"oo...."
"yauda oke ya berarti ?"
"bentar-bentar ..."
"urusan kantor ? udah besok lagi, kita refreshing dulu"

Begitu semangatnya Meily mengajakku untuk wisata kuliner dengannya. Dan obrolan singkat di telepon sore itulah yang membuatku sekarang berada di sini. 

Meily adalah sahabatku kuliah satu jurusan dulu. Meily orangnya ketika keluar ke tempat ramai, dia selalu memperhatikan gaya. Dan soal fashion, jangan ditanya, dia selalu update dengan mode yang katanya kekinian. Berbeda denganku, walaupun masih memperhatikan mode ketika akan jalan, tetapi aku jarang update soal fashion.

Makanya saat Meily berada di antrian jajanan, aku memperhatikan fokus mas-mas penjual saat membungkus jajanan tersebut pun teralihkan sejenak ketika dia datang ke situ. Memang sih wajah Indonesianya yang teduh dan keramahan Meily mampu membuat kebanyakan orang betah menatapnya berlama-lama. Busana atasan kaos putih polos dengan bawahan jeans krem serta high heels yang dipakainya sangat menarik perhatian orang-orang saat mereka melewati jalan yang dipisahkan antara stand jajanan dengan bangku tempat makan tersebut. Aku tersenyum kecil saat melihat kejadian barusan. 

"Ting tung"
"Ada satu pesan masuk" tulisan notifikasi di HPku ada di bagian atas layar ketika kunyalakan.

Moodku agak berubah jelek saat kubuka pesan tersebut. Isinya adalah batas pengajuan laporan dimajukan ke Hari Kamis, itu berarti lusa dong. Ah sial pikirku. Mau tidak mau besok harus aku kebut pengerjaan laporan-laporanku. Kenapa harus di saat begini sih muncul pesannya. Kenapa enggak besok aja saat di kantor. Huh. Perlahan kutarik udara di sekitar dari mulutku, kukumpulkan di dalam dada, lalu kuhembuskan keluar pelan lewat hidung. Kupikir lagi tujuanku datang ke pasar malam ini adalah untuk refreshing. Dan aku gak mau kalau saat refreshing harus dipusingkan dengan urusan kantor.

"Oke, besok aku lembur kok mbak, hehehe :D" balasku singkat kepada kepala bagianku. 

Saat aku selesai mematikan HP dan memasukkannya ke tas kecilku. Meily sudah berdiri di depanku. Dan tersenyum simpul saat melihatku yang sedikit kaget.

"Urusan kantor ya, udah, makan-makan dulu kita" 
"Yuk, hehe" balasku dengan senyum sambil berdiri dari kursi tempatku duduk.

Cukup lama juga ternyata fokusku teralihkan dengan urusan kantor, setara dengan Meily menunggu antrian lah. Lima menitan ternyata. Saat ku mulai bergerak, lagu yang diputar sudah berganti. Kali ini aku tau liriknya, karena lagu yang dibawakan merupakan salah satu band Indonesia favoritku yang dinyanyikan dengan versi keroncong. Naif.

"Kuu pernah punya mobil balap sendiri, yang bisa ngebut di jalanan tiap hari"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar