Sabtu, 06 Oktober 2012

Sustainability, Perlukah ? (part#1)


                   Lama tidak nulis, hah, gak sampe’ 1 bulan padahal, hahaha. Kemarin, eh gak, tepatnya dua hari lalu saya dengan teman saya sedang muter-muter kota Surabaya, lebih tepatnya sedang mencari sesuatu. Apa itu ? jeng jeng jeng. Lho apa ~_~ ,, jadi begini, teman-teman saya lagi ngidam sebuah permainan, namanya karambol, jadi saya dan teman saya, Dedi, bertugas untuk mencari permainan tersebut di pasar (gak penting banget keknya, zehahaha). Setelah capek muter-muter mencari karambol di daerah Bratang, Ngagel, Pucang sampai Manyar, kami memutuskan untuk berhenti sebentar tepatnya di daerah, hmm, Manyar keknya. Kami berhenti di sekitar SMP, SMA dan rumah sakit jiwa untuk menikmati segeleas es sari kedelai dan sebungkus batagor. Kami juga melihat banyak gerombolan siswa SMP dan SMA berbondong-bondong keluar dari sekolah mereka, karena kebetulan waktunya jam pulang sekolah, tentunya tidak disertai keluarnya gerombolan pasien keluar dari Rumah Sakit Jiwa tersebut --“ (maaf-maaf).  

                Hash kelamaan basa-basinya, gomene pembaca sekalian. Siang itu, kami memutuskan untuk berhenti sejenak di daerah kampus D3 Sipil ITS, Manyar, karena cuaca sangat hot pake banget. Ketika kami berada di bawah pohon rindang, suasana sangat sejuk gak pake banget tapi, apalagi sambil minum es, wush tambah seger (iyalah namanya juga es). Surabaya waktu itu entah kenapa terasa panas sekali dari biasanya (padahal biasanya juga panas). 



Sebenarnya suasana cuaca panas seperti di Surabaya tidak terjadi di sini doang lho. Banyak di kota-kota lain di dunia juga mengalami hal serupa. Menurutku meskipun tidak se-hot di sini, seenggak-enggaknya banyak kota atau daerah di dunia mengalami kenaikan suhu. Kenaikan suhu seperti ini, salah satunya disebabkan karena efek rumah kaca (kalo belum tau ERK, baca artikel terkait ERK ^_^). Badan Perubahan Iklim PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), telah memperingatkan bahwa bila emisi gas rumah kaca dibiarkan terus bertambah seperti tingkat sekarang ini, maka suhu permukaan Bumi pada akhir abad 21 akan naik dari 1,1ºC menjadi 6,4ºC.2. 



Lalu timbul pertanyaan seperti ini. A: lha terus kenapa kalo suhu bumi naik ? hah ? toh gue masih enak-enak aja di sini. Pertanyaan yang bagus, izinkan saya berkomentar. D: Begini lho, sebenarnya sih boleh-boleh saja kita enak-enakan tanpa mempedulikan keadaan sekitar, tetapi coba perhatikan keadaan bumi kita sejenak. Perhatikan pertumbuhan penduduk di bumi akhir-akhir ini. Penduduk bertambah secara signifikan. Bahkan beberapa survey menyatakan bahwa tahun ini penduduk bumi mencapai angka 7 milyar. A: Wow . D: Dan diperkirakan mencapai angka 10 milyar pada akhir abad ke-21. Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui seperti minyak bumi dan mineral lainnya juga semakin berkurang setiap tahunnya. A: ohh. 

D: Akhir-akhir ini kebutuhan manusia semakin beragam dan semakin banyak. Coba sebutkan apa-apa saja yang kamu kerjakan dan kamu konsumsi dalam satu hari. A: ehm, apa ya, mandi, makan minum, nonton TV, Laptopan, make baju, parfum, make up, nyuci baju, kuliah, tidur. D: udah ? sekarang coba perhatikan kebutuhan energi dan sumber daya yang kamu konsumsi tadi dan yang ada di sekitar yang kamu lakukan. Misalnya untuk kuliah, ruangannya pasti ber-AC kan, untuk makan, makanan pasti dimasak dan butuh gas atau listrik, dsb. Itu baru kamu doang, coba bayangkan kalau orang banyak, dan kebutuhan mereka lebih dari itu. A: hmm, iya ya, aku jadi berpikir tentang hasil limbah dari produk-produk, entah itu makanan atau barang yang memproduksi kebutuhanku tadi. Menurut survey banyak lho perusahaan yang membuang limbah mereka di sungai karena banyak yang skala UKM dan skala menengah. Hal itu kurang disadari pemerintah ataupun pemerintah daerah karena usaha mereka memang tidak terlalu besar. Perusahaan yang besar pun, meskipun tidak banyak, juga masih ada yang seperti itu. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kondisi alam seperti air, tanah dan udara di bumi. D: nah pinter, sekarang coba bayangkan berapa biaya yang diperlukan untuk mengganti kerusakan alam seperti itu. A: ya pasti banyak lah. D: ada kalanya kita tidak terlalu mencampuri urusan para pengusaha dan pemerintah itu kalau memang kita belum bisa mempunyai wewenang, kuasa ataupun kepentingan untuk ke sana. Coba lakukan hal-hal kecil yang berguna yang bisa dilakukan misalnya seperti mengkonsumsi energi yang tidak berlebihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membeli barang dari perusahaan atau pabrik yang jelas-jelas melanggar aturan dll. 



 D: oh iya banyak lagi hal yang terjadi di bumi ini tanpa kita sadari, misalnya dari panasnya keadaan bumi bisa menyebabkan timbulnya banyak penyakit, mencairnya es di kutub, dll. Hal yang terjadi tanpa kita sadari di bumi ini bisa dikatakan sebagai Tragedi of Common. Hal lain seperti pertumbuhan penduduk, mineral availability, consumption growth dll juga sedang terjadi yang di kemudian waktu, bisa jadi bumi ini sudah tidak bisa ditinggali oleh manusia lagi. Jadi, masih gak peduli tentang keadaan bumi ? . A: groook .... grookk ... eh tadi apaan ? D: arrghh %^*!%*^!% @*$*&%. 



Dewasa ini negara-negara di dunia sedang hangat membicarakan dan mengerjakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan isu sustainability development. Para produsen sekarang banyak yang memproduksi sebuah produk yang bertemakan green product. Mereka tidak lagi hanya mengejar profit yang hanya bisa dinikmati 3-7 tahun tetapi bisa lebih lama lagi. Coba bayangkan sebuah pabrik tempe yang membuang limbahnya secara sembarangan di sungai. Kemudian air sungai tersebut dipakai lagi untuk mencuci tempe karena air keran cukup mahal. Dalam waktu dekat mungkin perusahaan tersebut untung, tetapi tidak lama. Pasar akan segera mengetahui produk mana yang berkualitas dan mana yang tidak. Pemerintah juga sedang gencar-gencarnya meregulasi para pengusaha untuk bisa mematuhi kesepakatan tentang lingkungan hidup bersama. Pemerintah berbagai negara juga tengah menggodok aturan apa yang cocok dengan keadaan saat ini dan ke depannya. Banyak aturan dunia berkaitan tentang sustainability development seperti Burtland Report dan Kyoto Protokol. Inti dari isi dari kesepakatan-kesepakatan tersebut sebenarnya bertujuan untuk mempertahankan kelestarian bumi dan manusia supaya bisa bertahan untuk waktu yang lama.  

Oh iya, barangkali ada pembaca yang penasaran tentang muter-muter Surabaya tadi. Akhirnya kami tidak jadi beli karambol hahaha, karena niatnya emang survey harga dulu sebelum membeli. Baru sorenya membeli, teman saya yang satu lagi, Yogi, menggantikan saya untuk pergi bersama Dedi karena saya ada kuliah sore itu. Zehahaha 

Nantikan part-part selanjutnya, :)))
 Full offense :)))

Quote of the day:
Hal-hal besar berawal dari hal-hal kecil yang dilakukan terus-menerus

3 komentar:

  1. Ahihihi...
    didik..bagus beutz isi blognya.
    sering diupdate yaa, biar engga dihuni ama sarang laba-laba. :D

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. sankyu veb,
    hahaha, ini diusahakan minim seminggu atau 2 minggu sekali update

    BalasHapus