Penelitian
(Research) atau dalam bahasa mahasiswa sering disebut Tugas Akhir merupakan
sebuah karya atau tugas mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya. Tugas akhir
ini memang mutlak dibuat oleh mahasiswa ketika ingin lulus dari bangku
perkuliahan. Tugas akhir yang dibuat oleh mahasiswa ini seharusnya bisa
bermanfaat baik untuk ilmu pengetahuan ataupun aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam
perkembangannya, penelitian bisa dibedakan menjadi beberapa kategori, antara
lain, Eksplorasi, deskriptif dan praktitif. Penelitian yang bersifat eksplorasi
berarti mencari sesuatu yang baru untuk ditemukan baik berupa metode, hal yang
baru, ataupun sesuatu yang baru lainnya. Penelitian eksplorasi ini tidak harus
menyelesaikan suatu masalah, tetapi berfokus untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian Deskriptif mengarah untuk memaparkan sesuatu yang sudah ada, ataupun
untuk mengembangkan sesuatu yang telah dipelajari. Dan penelitian praktitif
lebih mengarah pada aplikasi dari sebuah tools atau metode untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Tipe-tipe penelitian tersebut juga bisa dikategorikan
menjadi kuantitatif ataupun kualitatif, hal yang bersifat aplikasi ataupun ilmu
pengetahuan, tergantung dari masalah yang dibawa dan yang melatarbelakangi.
Di
perguruan tinggi, penelitian untuk mahasiswa pun mempunyai tingkat kesulitan
yang berbeda-beda, tergantung dari tingkat pendidikan yang diambilnya baik itu
S1, S2 atau S3. Tingkat S1 biasanya mempunyai jenis tugas akhir yang bersifat
aplikatif dan exercising knowledge. Tingkat S1 lebih ditekankan untuk mencoba
pengetahuan yang telah didapatkan selama perkuliahan. Biasanya berupa
menyelasaikan suatu masalah dengan tools
dan metode-metode tertentu. Tingkat S2 lebih ke arah pengembangan dari suatu
ilmu. Mahasiswa S2 ketika tesis mengembangkan suatu ilmu yang telah dipelajari
sebelumnya. sedangkaan untuk disertasi S3, lebih ke arah penemuan baru, baik
metode, hal, ataupun lainnya.
Penelitian
dimulai setelah adanya topik penelitian. Dalam tahap ini, mahasiswa seringkali
salah menerjemahkan antara masalah apa yang akan diselesaikan dengan tools apa
yang akan digunakan. Tidak sedikit mahasiswa yang menerjemahkan bahwa tools merupakan
hal yang akan dikerjakan untuk dijadikan topik. Sebenarnya bukan tool-nya yang
dijadikan topik, tetapi bagaimana cara menyelasaikan masalah dengan tools yang
ada. Ada perbedaan mendasar antara tools dengan objek yang akan diteliti, objek
merupakan sesuatu yang akan diteliti, baik itu dengan mendeskripsikan ataupun
menyelesaikan dengan tools. Sedangkan tools lebih mengarah pada metode ataupun
cara untuk menyelasaikan objek penelitian.
Penentuan
topik penelitian yang baik hendaknya ada studi pendahuluan dulu untuk topik
tersebut. Tujuannya untuk penelitian bisa dikerjakan dengan maksimal. Penentuan
topik berarti kita juga menentukan masalah yang akan dibawa ke dalam penelitian
kita. Ada baiknya masalah yang melatarabelakangi penulisan penelitian tersebut
merupakan masalah yang sedang terkini, ataupun jika tidak mempunyai suatu macam
perbaikan untuk cara penelitian-penelitian sebelumnya. jika mahasiswa sudah
menjalankan dua agenda ini maka dia sudah menyelasaikan separuh dari
penelitiannya. Karena hal-hal lain seperti metodologi, pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data merupakan hal yang akan mengikuti ketika topik
dan masalah sudah tergambar.
Setelah
penentuan topik, mahasiswa mengajukan supervisor atau dosen pembimbing untuk
penelitiannya. Tujuan dari supervisor ini adalah untuk mengarahkan bagaimana
pengerjaan penelitian dan bertanya seputar masalah pengerjaan tugas akhir.
Pemilihan dosen pembimbing sebaiknya disesuaikan dengan topik yang kita bawa,
suatu dosen mempunyai bidang masing-masing yang dikuasai, jadi dosen pembimbing
yang kita seharusnya orang yang menguasai bidang yang kita ajukan dan mempunyai
ketertarikan dengan penelitian kita. Kita bisa melihat ketertarikan dosen
pembimbing dalam suatu hal dengan melihat jurnal-jurnal yang telah beliau buat,
ataupun hal-hal yang sudah dikerjakan oleh beliau.
Ketika
topik dan permasalahan sudah tergambar dan dosen pembimbing pun sudah ada, ada
kalanya memanage waktu dengan baik ketika mengerjakan tugas akhir. Hal ini
dilakukan agar tugas akhir bisa selesai dengan teratur. Mahasiswa mungkin bisa
saja mengerjakan tugas akhir ini seenaknya, tetepi bertemu dengan dosen
pembimbing tidak bisa sewaktu-waktu. Ada progres yang harus dilaporkan ataupun
masalah yang akan ditanyakan dalam jangka waktu tertentu, bisa 2-3 minggu
sekali. Dan hal tersebut tidak bisa dilakukan jika kita tidak memanage waktu
dengan dosen pembimbing kita. Hal lain yang harus dipersiapkan ketika bertemu
dosen pembimbing adalah membawa sesuatu untuk dibaca atau ditanyakan, jadi kita
tidak kosongan ketika datang ke dosen pembimbing. Alangkah baiknya jika kita
sudah menyiapkan agenda dan progres yang akan kita bawa jauh hari sebelumnya.
dan kalau kita sudah mentok dalam pengerjaan penelitian, kita bisa bertanya ke
dosen pembimbing bagaimana yang mesti dilakukan.
Penelitian
nampaknya akan menyita banyak waktu kita dalam satu semester, apalagi jika kita
juga masih ada perkuliahan dalam semester tersebut. Banyak cara agar penelitian
bisa selesai dengan baik, salah satunya yang simpel tetapi harus konsisten
untuk dilakukan adalah memanage waktu untuk pengerjaan tugas akhir tersebut.
Dalam sehari memang tidak harus banyak yang dikerjakan tetapi bagaimana bisa
konsisten mengerjakan tugas akhir tersebut. Mengerjakan tugas akhir tidak
berarti kita harus selalu berkutat dengan laptop dan buku. Bersosialisasi
seperti keluar, kumpul ataupun sekadar ngobrol bersama teman, pacar, rekan
ataupun keluarga. Dan yang penting jangan lupa menjaga kesehatan, bisa
dilakukan dengan olahraga, makan teratur atau istirahat yang cukup. Bukannya
kalau sakit nanti pengerjaan tugas akhir bakal tertunda ?
Tulisan yg bagus. Saya enjoy baca tulisan2 anda
BalasHapuspak imam, terima kasih pak, :D
BalasHapushehe, ini masih banyak belajar