Saat aku kecil, ayahku pernah mengajakku ke balai Kota Surabaya. Menikmati suasana taman. Bermain-main. Ataupun menikmati jajan yang telah dibawa dari rumah. Tetapi saat ini, taman di balai kota sudah ditutup untuk umum, barangkali faktor kebersihan menjadi pertimbangan ditutupnya taman yang terletak persis di depan gedung balai kota.
Menurut Laurie, taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Taman biasanya ditanami dengan aneka macam tumbuh-tumbuhan, seperti pohon-pohon dan bunga-bunga. Ada juga taman yang dibangun sebuah monumen untuk mengenang sebuah peristiwa bersejarah atau seorang tokoh.
Di Surabaya sendiri sudah banyak taman. Seperti taman bungkul yang terletak di jalan raya darmo. Taman apsari yang terletak di depan grahadi. Taman mundu yang terletak di depan gelora sepuluh nopember. Taman pelangi di bunderan dolog. Dan banyak lagi taman-taman kota lainnya.
Warga Surabaya biasanya mengunjungi taman-taman tersebut. Entah untuk menikmati suasana taman atau foto-foto selfie ataupun kegiatan lainnya. Para pedagang pun punya cara tersendiri untuk menyikapi sebuah taman kota. Seperti contoh di Bungkul, malam hari adalah waktu yang cocok untuk menawarkan dagangan mereka.
Namun ada juga orang-orang yang kurang peduli akan sebuah kebersihan dari taman kota mereka sendiri. Gelas-gelas plastik atau bungkus makanan yang dibeli dari pedagang biasanya mereka geletakkan begitu saja di tempat. Seolah-olah membeli makan di warung. Tidak ada upaya untuk membuangnya ke tempat sampah. Padahal tempat sampah sendiri sudah cukup banyak disediakan.
Hal-hal tersebutlah yang terkadang membuat taman kota terlihat kotor. Walaupun memang ada petugas kebersihan untuk membersihkan taman.
Tetapi alangkah baik ketika sampah yang mereka hasilkan, mereka buang sendiri. Hal ini tentu akan berdampak kepada pengunjung lain yang datang. Mereka akan senang melihat sebuah taman yang bersih dan akan sungkan untuk mengotorinya. Dengan begitu, mewujudkan taman kota yang menimbulkan kesenangan dan kenyamanan tidak susah bukan ?
Saya melihat, taman kota memang sebuah hiburan tersendiri bagi warga Surabaya. Ketika sebuah hiburan hanya berkutat pada mall, cafe, wahana bermain berbayar, ataupun pantai.