Malam itu di akhir Februari, aku sangat kegirangan. Bukan karena aku akan mendapat uang satu milyar rupiah, atau mendapat pacar yg sangat cantik dan baik, atau pergi melanjutkan studi ke suatu negeri di Eropa Utara. Tetapi karena besoknya, aku akan bertugas ke sebuah pulau di utara Jawa, Kalimantan. Aku akan memasuki wilayah sebuah wilayah pedalaman di Kalimantan. Melihat dengan langsung, bagaimana putaran roda ekonomi bisa bermula dari sebuah pedalaman hutan.
Borneo, begitulah orang-orang bangsa Eropa menyebut pulau tersebut. Karena dulu di sana banyak sekali pohon Borneol. Yg katanya, pohon tersebut mengandung zat terpetin, semacam bahan untuk antiseptik atau kamper.
Banyak sekali cerita tentang Pulau Kalimantan. Mulai dari cerita mistisnya sampai gadis-gadis di sana yang sangat cantik. Cerita mistis klasik tentang Kalimantan, tentu saja cerita alat kelamin pria yang bisa hilang, wew. Cerita tersebut memang bisa jadi benar adanya. Tetapi aku menanggapi bahwa, cerita tersebut memang sengaja dibuat untuk menghormati suatu adat yang ada di daerah tersebut.
Aku memang suka bertualang. Barangkali aku salah satu diantara orang2 yang beruntung, bisa bekerja sesuai passionku, bertualang. Bertualang memang memberi kita sebuah pengalaman baru, pengalaman langsung kurasa. Menjelajah tempat-tempat baru memang memberi rasa senang, tentang bagaimana tempat itu, orang-orangnya, kehidupan di sana, budaya setempat, gadis-gadis lokal, tentang sebuah tempat eksotis yang ada di Indonesia.
Paginya, aku bersiap berangkat ke pulau Kalimantan. Taxi yang kutelepon pun sudah datang. Barang-barang pribadi dan perlengkapan kerja pun masuk taxi. Seberangkatnya aku menuju bandara Juanda. Sambil menghabiskan sebatang rokok, aku membayangkan petualangan apa saja saat di Kalimantan nantinya.
Akhirnya taxi pun sampai di bandara Juanda. Akupun melihat kode booking yang tertera pada HPku, menuju loket pemeriksaan, memasukkan barang-barang ke dalam bagasi pesawat. Tidak lama kemudian, petugas bandara memanggil penumpang pesawat dari SUB-BPN untuk bersiap naik ke pesawat. Akhirnya aku duduk, bersiap untuk memulai sebuah petualangan baru di pulau seberang, Kalimantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar